Program Studi Magister Ilmu Ekonomi (PS-MIE), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Rekonstruksi Kurikulum pada tanggal 8–9 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari penyesuaian kurikulum akademik sesuai dengan regulasi terbaru, yakni Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023.
FGD ini bertujuan untuk menyusun kembali struktur kurikulum yang selaras dengan standar nasional pendidikan tinggi, sekaligus mengadopsi pendekatan Outcome-Based Education (OBE). Penyesuaian tersebut menekankan pentingnya capaian pembelajaran, penyusunan profil lulusan yang jelas, serta metode pembelajaran yang inovatif dan efektif.
Kegiatan yang dilaksanakan secara luring di ruang Moh. Hatta, FEB UNEJ ini diikuti oleh 25 dosen dan fasilitator, serta menghadirkan narasumber dari LPMPP Universitas Jember. Hari pertama diawali dengan pemaparan materi tentang substansi perubahan kebijakan kurikulum, dilanjutkan dengan sesi diskusi mengenai struktur mata kuliah dan beban SKS baru.
Salah satu perubahan penting dalam kurikulum adalah penambahan jumlah SKS dari minimal 42 menjadi 54 SKS. Hal ini berdampak pada penyusunan ulang mata kuliah inti, penambahan mata kuliah baru seperti Filsafat Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan, serta penguatan mata kuliah penelitian dengan pembagian metode kuantitatif dan kualitatif secara terpisah.
Para dosen prodi aktif memberikan masukan terhadap draft kurikulum. Dr. Teguh Hadi menyarankan sistem paket studi agar efisien, sementara Dr. Fathorrazi dan Dr. Zainuri mendukung pemisahan mata kuliah metode penelitian untuk mengakomodasi keragaman latar belakang mahasiswa. Masukan juga datang dari Wakil Dekan I, Dr. Siti Maria Wardayati, yang mendorong keunikan kurikulum PS-MIE dengan melibatkan praktisi.
Hari kedua diisi dengan pembahasan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan penyusunan dokumen pendukung pembelajaran seperti RPS, silabus, dan kontrak kuliah. CPL untuk mata kuliah baru ditentukan dengan mempertimbangkan integrasi nilai-nilai keilmuan dan karakter agroindustri yang menjadi ciri khas PS-MIE.
Selain itu, FGD juga menghasilkan redesign kurikulum PS-MIE ke dalam empat paket per semester yang lebih sistematis. Terdapat penyesuaian nama dan muatan mata kuliah untuk menguatkan aspek analitis, metodologis, dan kontekstual sesuai tantangan ekonomi wilayah dan lingkungan yang berkelanjutan.
Dengan terlaksananya FGD ini, PS-MIE menegaskan komitmennya dalam menjawab tuntutan regulasi nasional dan kebutuhan dunia kerja. Rekonstruksi kurikulum ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan, reputasi program studi, dan menjadikan Universitas Jember sebagai pelopor pendidikan tinggi berbasis mutu dan relevansi.